JAKARTA, (Tribunekompas)
By: Parman.
- Korban tewas akibat tertabrak bus Transjakarta terus berjatuhan. Kondisi ini menunjukkan Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta tidak serius dalam mencegah kecelakaan. Diduga ada salah urus di badan ini. Akibatnya, busway jadi jalur maut yang terus mengintai warga Jakarta.
Hal ini dinyatakan, Wakil Ketua DPRD DKI, Inggard Jhosua. BLU Transjakarta yang merupakan perpanjangan tangan Dinas Perhubungan DKI, dia nilai gagal memperbaiki kinerja. “Ini tentu tak bisa dibiarkan terus, harus secepatnya dievaluasi menyeluruh,” ujarnya.
Berkaitan hal ini, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasional Demokrat (NasDem) DKI Jakarta Armyn Gultom menilai, carut-marutnya kondisi transportasi massal di Jakarta saat ini akibat kepemimpinan Gubernur Fauzi Bowo yang kurang tegas.
Padahal menurutnya, jika saja Bang Kumis sapaan Fauzi mau tegas mengatasi banyaknya kecelakaan yang disebabkan bus Transjakarta, persoalan tersebut diminimalisir. Karena kepemimpinan gubernur dalam memberikan instruksi ke bawahan, lanjut Armyn, sangat penting dalam menjalankan program yang sudah ditetapkan. “Ketegasan Bang Kumis ini kurang greget dalam mengatur anak buahnya,” kritiknya.
Seperti diketahui, Senin (7/11) lalu, bus Trans kembali memakan korban. Herman Gunawan, kakek yang akan menyeberang tewas tertabrak bus Trans di persimpangan Bukit Duri, Jatinegara Barat, Jakarta Timur. Korban meninggal setelah sebelumnya sempat mendapat pertolongan medis rumah sakit Premier Jatinegara.
Peristiwa yang menimpa Herman, menambah rangkaian kecelakaan yang mengakibatkan tewasnya korban di jalur busway. Dari data yang ada sepanjang 2011 tercatat, sudah ada 103 kecelakaan. Sebanyak 18 orang tewas akibat dihantam bus Trans.
Rinciannya, pada Januari ada 4 kasus, Februari 8 kasus, Maret 12 kasus, April 12 kasus, Mei 18 kasus, Juni 9 kasus, Juli 14 kasus, Agustus 14 kasus, serta September 5, Oktober 6 kasus dan November 1 kasus. Busway ibarat jalur maut bagi warga ibukota.
Diakui Armyn, angka ini memang menurun dibanding periode yang sama pada 2010 yang mencapai 399 kasus. Dari jumlah ini, jumlah korban tewas mencapai 16 orang, 18 orang mengalami luka berat, dan 67 orang menderita luka ringan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar