JAKARTA, (Tribunekompas)
By: Anto.
- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum serius mengusut praktik mafia perizinan perumahan yang selama ini jadi kendala utama pembangunan perumahan rakyat. Selama ini, pengembang masih sulit mendapat perizinan dari Pemda setempat.
Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa menilai, belum ada tindakan KPK memberantas kasus tersebut.
“Padahal, kami sudah menggandeng KPK. Namun, KPK hingga saat ini belum juga bertindak,” kata Menpera di Jakarta, kemarin.
Menurut Suharso, pemberantasan mafia perizinan perlu segera dilakukan. Pengembang selalu mendapat kendala atas proses perizinan perumahan yang diberikan Pemerintah daerah setempat. Alhasil, biaya perizinannya mahal dan pembangunan perumahan jadi tersendat.
“Praktik mafia perizinan cukup besar, terlebih di DKI Jakarta. Kami sudah melaporkannya ke KPK untuk ditindaklanjuti. Praktik ini dianggap menghambat program pembangunan perumahan bagi masyarakat,” ujar Suharso.
Jika menggandeng KPK, kata politisi PPP itu, diharapkan dapat meminimalisir praktik gratifikasi dari para pejabat daerah yang terlibat dalam proses pembuatan izin dan uang silumannya cukup besar.
“Pemberantasan mafia izin ini bisa memberikan angin segar terhadap pengembangan hunian bagi masyarakat, sehingga pemerintah cepat menyajikan biaya perizinan yang murah bagi pengembangan rumah sederhana sehat (RSH) dan rumah susun sederhana milik (rusunami) di seluruh Indonesia, khusus di DKI Jakarta,“ harapnya.
Sementara untuk pembangunan rumah murah, Menpera telah memerintahkan Badan Layanan Umum (BLU) sebagai pelaksana pembangunan rumah murah tipe 36 seharga Rp 25 juta.
“Peraturan menteri (Permen)-nya sedang dibuat dan selanjutnya BLU bisa menggandeng Perumnas dan pengembang swasta lain untuk membangun rumah murah ini. Inilah salah satu bentuk intervensi kami dalam program perumahan,” kata Menpera.
Menpera mengaku, tengah membangun 7.000 unit rumah murah di tiga daerah. Salah satunya adalah di Nusa Tenggara Timur. “Rumah murah ini masih tahap pembangunan, akhir tahun dipastikan rampung dan bisa dihuni,” katanya.
Menpera menargetkan bisa membangun 120 ribu unit rumah murah lewat BLU bersama Perumnas tahun depan. “Inilah harapan kami, menunjukkan BLU, program rumah murah bisa direalisasikan,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar