Minggu, 21 Agustus 2011

Busyro Minta DPR Gunakan Acuan Ranking Pansel

YOGYAKARTA, (Tribunekompas)

By: Astri.




- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas meminta DPR yang akan memilih calon pimpinan KPK menggunakan yang telah disusun panitia seleksi sebagai pertimbangan utama. “Mestinya ranking yang ditentukan pansel itu jadi bahan utama,” kata Busyro.



Hal terpenting lainnya, menurut Busyro, dalam pemilihan empat pimpinan KPK, dari delapan nama yang disodorkan tersebut harus berbasiskan track record. Semisal, jika dulu track record-nya pernah menerima gratifikasi ataupun melakukan praktek mafia peradilan, maka saat ini harus dipertegas. “Sekali saja pernah, jangan diberi kesempatan untuk pimpin KPK,” kata Busyro.



Jika orang-orang yang mempunyai track record tersebut yang dipilih, Busyro yakin mereka akan merusak KPK dan melemahkan upaya pemberantasan korupsi. “Sama saja itu melawan rakyat. Dan saatnya nanti (mereka) dilindas rakyat,” kata Busyro.



Busyro mengaku dari delapan nama calon itu, ia mengenal empat di antaranya. Delapan nama tersebut telah diserahkan panitia seleksi calon pimpinan KPK kepada Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono pada 18 Agustus lalu.



“Lama saya kenal empat nama itu. Sebagian lagi yang lain enggak, jadi tidak bisa menilai,” kata Busyro usai diskusi dan berbuka bersama di Kantor Pusat Kajian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Pusham) Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sabtu malam.



Empat nama sesuai ranking panitia seleksi yang dimaksud adalah Bambang Widjojanto, Yunus Husein (kini Kepala Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan), Abdullah Hehamahua (Penasihat KPK), dan Handoyo Sudrajat (Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan KPK). Sedangkan urutan kelima hingga kedelapan adalah Abraham Samad, Zulkarnain, Adnan Pandupraja, dan Aryanto Sutadi. Busyro pun meminta DPR untuk tidak main-main menentukan pilihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar