Rabu, 17 Agustus 2011

Pansel Bantah Ada Calon Pimpinan KPK 'Titipan'

JAKARTA, (Tribunekompas)

By: Anto.




- Wakil Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, MH. Ritonga membantah isu adanya calon titipan diantara delapan nama calon pimpinan KPK yang diajukan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.



"Tidak mungkin ada titipan. Saya jamin 100 persen. Saya puasa, jadi akan batal kalau saya bohong," kata Ritonga kepada wartawan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kamis 18 Agustus 2011.





Pansel siang ini menyerahkan delapan nama tersebut kepada Presiden SBY di Istana Negara. Kedelapan kandidat yang lolos seleksi itu adalah Abdullah Hehamahua, Adnan Pandupradja, Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Yunus Husein, Handoyo Sudradjat, Zulkarnain, dan Aryanto Sutadi.



Menurut dia, delapan nama yang lolos dan dilaporkan ke Presiden SBY adalah calon-calon terbaik, hasil dari pemilihan obyektif dan merupakan kesepakatan bersama. Rangkaian proses seleksi, kata dia, cukup panjang. "Pokoknya betul-betul obyektif, kami bahas satu per satu. Itu upaya kami untuk cari calon-calon yang diharapkan," ujarnya.



Proses seleksi dimulai dari tahap administrasi sejak sebulan lalu. Rekam jejak masing-masing calon juga ditelusuri oleh tim intelijen yang terdiri dari unsur Kepolisian, Kejaksaan serta Badan Intelijen Negara (BIN). Total ada 24 personil tim intelijen yang dikerahkan. "Mereka bekerja diacak, kalau (calonnya) polisi yang melakukan tracking (penelusuran) selain polisi," kata Ritonga.



Adanya laporan dari lembaga masyarakat seperti Indonesia Corruption Watch (ICW), kata dia, juga sudah masuk dalam pertimbangan ketika nama-nama calon dirampingkan menjadi delapan orang. Bahkan, informasi dari lembaga masyarakat itu, maupun dari temuan tim intelijen Pansel sudah dikonfirmasi kepada instansi tempat calon itu bekerja.



Menurutnya, Pansel sampai dua kali meminta keterangan dari instansi tempat sang calon bekerja. Pertama yang bersifat umum. Kedua, konfirmasi terkait hasil penelusuran tim intelijen dan masukan dari masyarakat. "Jadi masukan lembaga masyarakat juga dipertimbangkan," kata dia.



Sebelumnya, pegiat antikorupsi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil memberi masukan agar Inspektur Jenderal (Purn) Aryanto Sutadi dan Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Zulkarnain tidak diloloskan. Mereka menyebut keduanya memiliki rekam jejak negatif yang tidak bisa ditenggang.



Menanggapi soal itu, Ritongga menegaskan masukkan itu sudah menjadi bahan pertimbangan, tapi, pihaknya tak bisa menerima mentah-mentah. "Masak itu benar, kan belum tentu," katanya. Panitia, menurutnya sudah berupaya mencari calon yang terbaik. "Kalau cari yang sempurna kan tidak mungkin. Pasti ada kekurangan masing-masing, tapi kami balance untuk temukan yang paling cocok dan paling baik."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar