Senin, 29 Agustus 2011

Istri dan Tiga Anak Qadhafi di Aljazair

TRIPOLI, (Tribunekompas)

By: Tommy.




- Istri Muammar Qadhafi dan tiga anaknya kini dipastikan berada di Aljazair. Mereka dikabarkan melintasi perbatasan Libya dan Aljazair pada Senin, 29 Agustus 2011 pukul 08.45 waktu setempat atau Senin pukul 07.45 waktu setempat.



Kementerian Luar Negeri Aljazair, seperti dilansir kantor berita APS, membenarkan istri Qadhafi, Safiyyah, dan dua putranya, Hannibal dan Mohammad, serta putrinya Ayesha telah memasuki wilayah mereka melalui perbatasan. Kabar itu juga sudah disampaikan pemerintah Aljazair kepada Sekretaris Jenderal PBB, Ketua Dewan Keamanan PBB, serta Pemimpin Dewan Transisi Nasional Libya.



“Mereka diterima atas dasar kemanusiaan,” kata Duta Besar Aljazair untuk PBB, Mourad Benmehidi, seperti dikutip BBC World Service. “Sudah tugas kami untuk memberikan bantuan kepada siapapun yang meminta pertolongan.”



Juru bicara militer Dewan Transisi Nasional Libya Ahmed Bani mengaku tidak terkejut mendengar Aljazair menerima keluarga Qadhafi. Soalnya, selama 6 bulan, kubu oposisi di Libya sudah menduga negeri itu memasok senjata dan pembunuh bayaran yang disewa Qhadafi untuk memadamkan pemberontakan.



Meski begitu, kubu pemberontak Libya akan menuntut pemerintah Aljazair untuk menyerahkan keluarga Qadhafi kepada Libya untuk diadili. “Kami akan menggunakan semua sarana hukum untuk mencari mereka dan membawanya ke pengadilan di Libya," kata Mahmoud Shamman, juru bicara Dewan Transisi Nasional Libya. “Ini bahkan bisa menjadi tindakan agresi kami karena perlindungan itu melawan rakyat Libya.”



Mahmoud menyebut bagaimana peran anak-anak Qadhafi dalam politik, ekonomi, dan militer Libya. Hannibal, misalnya, disebut memimpin perusahaan transportasi laut. Adapun Mohammed adalah Ketua Olimpiade Nasional.



Kubu pemberontak juga menyoal bantahan Kementerian Luar Negeri Aljazair sebelumya. Seperti dilansir kantor berita Mesir MENA pekan lalu, kalau ada iring-iringan sedan Mercedes antipeluru melintasi perbatasan barat daya Libya di Kota Ghadamis menuju Aljazair.



Mengutip satu sumber di Dewan Militer Libya, MENA, melaporkan kemungkinan kendaraan tersebut membawa para pejabat Libya serta pemimpin Libya Muammar Qadhafi dan anaknya.



Sumber itu menyebut konvoi itu dikawal oleh pasukan pro-pemerintah sampai memasuki Aljazair. Pemberontak tidak dapat mengejar kendaraan-kendaraan itu karena mereka kekurangan amunisi dan peralatan. "Kami kira mereka (mobil-mobil itu) membawa para pejabat tinggi Libya, mungkin Qadhafi dan putra-putranya," kata sumber itu.



Pemberontak Libya berhasil masuk ke Tripoli pekan lalu. Sejak itulah Qadhafi diburu. Bagi siapa pun yang berhasil menangkap atau membunuh pria 69 tahun itu akan diganjar imbalan Rp 14 miliar.



Selain pemberontak, Prancis, Inggris, dan sejumlah negara Arab telah menerjunkan agen-agennya untuk meringkus Sang Kolonel. Ia diburu setelah lolos dari serbuan pasukan pemberontak yang menerabas kompleks tempat tinggal dia di Bab Al-Aziziya, Selasa pekan lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar