Selasa, 08 November 2011

Menteri Agama; Ada Investigasi Jamaah Haji Keracunan

MEKAH, (Tribunekompas)
By: Anto.


- Menteri Agama, Suryadharma Ali menginstrusikan kepada pihak terkait untuk melakukan investigasi terhadap kasus keracunan makanan yang dikonsumsi jamaah hingga menyebabkan diare, termasuk kemungkinan adanya sabotase.

"Penyebab keracunan ini sedang diteliti di laboratorium apakah karena kualitasnya makanan atau mungkin ada campurabn-campuran yang menyebabkan jamaah diare. Ini yang sedang kita lakukan penelitian penyebab keracunan," kata Menteri Agama Suryadharma kepada pers di Mekkah, Selasa, 9 November 2011.

Hal tersebut disampaikan Menag menanggapi adanya kejadian luar biasa keracunan makanan pada sejumlah jamaah haji saat makan malam, Senin, 7 November 2011 yang menyebabkan diare.

Kejadian dialami jamaah di maktab 71 yang total jamaahnya sebesar 329 orang yang berasal dari kelompok terbang DKI Jakarta, Aceh, Makassar serta Surabaya.

Menag Suryadharma, mengatakan dari hasil investigasi tersebut nanti diharapkan akan bisa diketahui apakah sebenarnya penyebab jamaah itu keracunan sehingga bisa diambil tindakan tegas lebih lanjut, termasuk kemungkinan adanya sabotase.

Khusus untuk perusahaan katering yang menyediakan makanan pada saat itu, tegas menteri, dirinya sudah mengambil langkah tegas yaitu memasukan dalam daftar hitam.

"Jangankan memasukan ke dalam daftar hitam. Sekarang pun perusahaan itu sudah tidak kita pergunakan lagi sebagai penyedia makanan bagi jamaah kita," katanya.

Menag menjelaskan kejadian dimulai saat pada Senin pukul 19.00 waktu Arab Saudi saat makan malam di maktab. Kemudian pukul jam 24.00 WAS sejumlah jamaah mengalami diare berat.

Kejadian itu menyebabkan tim kesehatan pemerintah Indonesia dan tim kesehatan pemerintah Arab Saudi memberikan pertolongan untuk menanggulangi kasus itu.

Usai melakukan pertolongan dengan memberikan obat-obatan, pukul 06.00 WAS KLB dinyatakan sudah tidak ada lagi dan berangsur-angsur jamaah sudah sembuh. Namun masih ada delapan orang yang masih dirawat untuk diinfus.

"Saya memuji langkah yang dilakukan tim kedokteran Indonesia dan Arab Saudi yang dengan cepat melakukan pertolongan sehingga KLB sudah tidak ada lagi," kata Suryadharma.

Dia mengatakan pula, Pemerintah Indonesia sudah melakukan protes kepada pihak muasassah dan kepada Pemerintah Arab Saudi agar hal tersebut tidak terulang lagi.

Menag menegaskan langkah perbaikan sebenarnya sudah jauh lebih baik dilakukan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu tahun ini dengan membentuk ada tim kesehatan dari muasassah yang melakukan kontrol dari mulai gudang makanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar