Minggu, 11 September 2011

Apa Puskesmas Untuk Masyarakat Bawah Mesti Dipolitisir Juga?

DEPOK, (Tribunekompas)
By: Tommy.


– Hal seperti ini harusnya tidak perlu terjadi seandainya pemerintah kota Depok mengantisipasi lbih dini, dengan merelokasinya. Masa, tempat pengobatan masyarakat yang seharusnya memberikan pelayanan dan fasilitas yang memadai masih terdapat beberapa Puskesmas di Depok yang masih kurang layak. Salah satunya dalam pantauan Tribunekompas, adalah Puskesmas Kemiri Muka di Jalan IR. H. Juanda, Kel. Kemiri Muka, Kec. Beji, Kota Depok, kondisinya sangat memprihatinkan dan tidak layak sama sekali.

Puskesmas Kemiri Muka yang telah termakan usia mulai berdiri tahun 1981 belum tersentuh pemerintah kota Depok untuk direnovasi. Bangunan terlihat sudah tidak layak operasi, dengan banyak pondasi bangunan dan tembok yang retak. Bahkan tembok pembatas dekat sekolah SD pun sudah hampir roboh.

Selain itu, kayu penopang bangunan sudah keropos dan juga sangat kotor – tidak ada tempat buang sampah. Di lingkungan Puskesmas dimana-mana sampah bungkus bekas obatpun dibiarkan begitu saja tanpa dibuang ke tempat yang seharusnya sehingga menjadi sampah yang menumpuk.

Kasno, kordinator LSM Kapok Depok, menuduh pemerintah kota Depok sangat tidak perhatian dengan urusan masyarakat kecil. "Masa untuk urusan penting seperti puskesmas kok tidak diantisipasi sejak dini di relokasi," kata Kasno.

Suratmi, 60, warga Kemiri Muka yang sedang berobat mengatakan, fasilitas dan dan gedung sangat memprihatinkan.
“Masyarakat mengharapkan segera dibangun Puskesmas dengan bangunan yang baru,”ujar Suratmi nenek tiga cucu ini.

Menanggapi hal tersebut, Dr. Trisna Setiawan, Kepala Puskesmas juga menyatakan keprihatinannya dengan kondisi yang ada. Dan sempat kaget saat bertugas pertama kali di Puskesmas Kemiri Muka setahun yang lalu.
“Kami mengharapkan dinas kesehatan segera mencari gedung kontrakan baru yang lebih cocok dan tentunya dijangkau oleh masyarakat,” ujarnya.

Trisna mengungkapkan, renovasi gedung puskesmas ini terkatung – katung berkaitan dengan rencana proyek pembangunan Tol Cinere Jagorawi (Cijago). Yang seharusnya panitia pengadaan tanah (P2T) menyelesaikan lebih awal relokasi puskesmas semenjak rencana pembangunan jalan tol tersebut.

Dipihak lain, Hardiyono, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Depok mengakui, kurangnya pelayanan kesehatan di puskesmas ini. Seperti gedung yang hampir ambruk, pagar pembatas puskesmas sudah sebagian hancur dan rawan jebol, serta air yang sudah tidak mengalir karena mesin air yang rusak.
“Kami belum bisa memberikan jawaban pasti tentang relokasi Puskesmas ini, karena masih menunggu P2T,” ujar Hardiyono.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar