Rabu, 21 September 2011

Dialog Nasional untuk Pemilu Elektronik

DEPOK,(Tribunekompas)
By: Arief.


- Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata, Kepala BPPT Dr. Ir. Marzan A. Iskandar, Ketua KPU RI, Prof. Dr. H.A. Hafiz Anshary, Kementerian Dalam Negeri yang diwaliki Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil, Dirjen Aptel Kemkominfo, Ashwin Sasongko, para Pejabat Daerah menghadiri Acara Dialog Nasional dan Pameran Menuju Pemilu Elektronik di Indonesia bertempat di Auditorium BPPT Gedung II, Lt.3 Jl. MH.Thamrin No.8 Jakarta Pusat, Senin (21 September 2011). Pemerintah Kota Depok yang dijadwalkan dihadiri Walikota Depok, diwakili Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Depok, Drs. Mulyamto didampingi Dinas Komunikasi dan Informasi dalam hal ini Kasie Bangdalinfo, H.Ngatono, S.Sos.

Dialog Nasional dengan Tema : “Peningkatan Inovasi Produk Nasional untuk Pemilu Elektronik di Indonesia” tersebut diadakan dalam rangka memperingati HUT ke 33 BPPT serta selaras dengan hari jadi ke 16 Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2011. Dialog Nasional ini terselenggara atas kerja sama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi(BPPT), Kementerian Negara Riset dan Teknologi, Kementerian Dalam Negeri dan Komisi Pemilihan Umum.

Pesatnya kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi maka sangat dimungkinkan melakukan perubahan-perubahan yang bermanfaat dan inovatif bagi kesejahteraan rakyat, serta melakukan inovasi pada setiap produk dan proses serta kebijakan yang dihasilkan oleh setiap badan publik dan swasta serta masyarakat.

Pemilihan umum(Pemilu) secara elektronik pada saat ini merupakan pilihan yang inovatif dan sangat penting dalam melaksanakan salah satu pilar demokrasi yang utama, yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan dalam penyelenggaraan pemilihan umum yang telah lalu.Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pemilihan umum, pemilihan kepala daerah maupun pemilihan legislatif sangat menjanjikan penyelenggaraan pemilu yang transparan, akuntabel, cepat dan efisien.

Oleh karena itu, dengan inovasi Pemilu secara elektronik ini, maka sudah saatnya Indonesia melakukan perubahan sistem pemilu, tentunya tidak mengesampingkan enam azas pemilu Indonesia yaitu langsung, umum, bebas, rahasia (luber), serta jujur dan adil (jurdil).

Tujuan kegiatan Dialog Nasional menuju pemilu elektronik adalah, pertama, untuk mengusulkan sebuah alih teknologi e-voting dan reformasi untuk meningkatkan efisiensi proses pemilihan termasuk prosedur pemilihan yang ditetapkan oleh peraturan, norma dan hukum. Kedua, melakukan advokasi secara langsung melalui simulasi e-voting bahwa penerapan teknologi e-voting diharapkan dapat dimanfaatkan secara bertahap dan berjenjang mulai dari pelaksanaan uji coba atau Pilot Tes Pemilukada, Pemilukada, Pemilihan Legislatif dan berlanjut pada Pemilihan Presiden.

Adapun sasaran kegiatan ini adalah sebagai sarana penjajagan kemungkinan pemanfaatan teknologi e-voting ataupun teknologi e-counting untuk proses Pemilu tahun 2014 mendatang. Selain itu bisa sebagai sarana kontrol dan pengujian terhadap kegiatan perubahan serta produk-produk nasional yang inovatif dari setiap badan publik dan badan independen yang terlibat di dalam pemilu.

Dalam acara Dialog Nasional menuju pemilu elektronik ini sekaligus dipamerkan beberapa produk mesin e-Voting dan infrastruktur pendukung yang sudah dipakai beberapa negara serta beberapa produk yang mendukung pemililu elektronik seperti e-KTP dan DPT Online. Selanjutnya diharapkan pemilu elektronik dapat menggairahkan industri nasional, menumbuhkan inovasi serta meningkatkan kemandirian produksi dalam negeri baik dalam bentuk barang maupun jasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar