Senin, 12 September 2011

Bill Clinton & Laura Bush Sibuk Menghapus Air Mata

JAKARTA, (Tribunekompas)
By: Tommy.


- Peringatan 10 tahun serangan 11 September sangat hikmat. Bekas Presiden AS Bill Clinton, bekas ibu negara Laura Bush dan istri Wakil Presiden Joe Biden, Jill Biden, sesekali terlihat mengusap air matanya.

Bekas Presiden George W Bush dan Wapres Biden yang juga ada di sana tidak dapat menutupi kedukaannya saat meng­hadiri peresmian tugu peringatan, Flight 93 National Memorial, bagi korban pesawat United Airlines dengan nomor penerbangan 93 yang jatuh ke sebuah lapangan ketika terjadi serangan-serangan 11 September 2001, Shanksville, di Pennsylvania, kemarin.

Tugu itu dibuat dari batu putih dan mengenang upaya para pe­numpang dan awak pesawat un­tuk melumpuhkan pembajak yang menyebabkan pesawat ja­tuh. Bush mengatakan, kepu­tusan penumpang untuk me­lancarkan serangan balik mengilhami se­mangat melayani bagi warga Ame­rika yang lain setelah ke­jadian itu.
Bush juga menyebut tin­dakan penumpang itu sebagai serangan balik pertama dalam perang melawan teror.

Pada giliran pidatonya, Clinton berterima kasih kepada Bush dan pemerintahan yang sekarang karena melindungi negara dari serangan-serangan selanjutnya. Dia juga memuji aksi heroik 40 penumpang dan awak pesawat atas tindakan mereka.
“Mereka orang biasa yang tidak punya waktu sama sekali untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Tapi mereka telah melakukan hal yang benar,” puji Clinton.
Pidato Bush dan Clinton di­sambut dengan tepukan tangan berdiri dan teriakan meriah 5.000 hadirin, 4.000 di antaranya adalah keluarga korban serangan 11 September yang diundang.

Biden, pada kesempatan itu, me­masang nama 40 penumpang dan kru pesawat di dinding tugu peringatan.
Pemerintah menggelar peri­ngatan 10 tahun serangan 11 September di New York, Was­hington dan Pennsylvania. Tiga lokasi tersebut dipilih karena ketiganya menjadi tempat terja­dinya empat insiden pembajakan pesawat yang berujung pada tewasnya hampir 3.000 orang.

Pusat acara peringatan dila­ku­kan di World Trade Center, New York, di mana dua menara kem­bar yang pernah berdiri di sana han­cur saat serangan te­roris terjadi.
Presiden Barack Obama me­ngatakan, Amerika Serikat lebih kuat setelah 11 September 2001. “Berkat upaya tak kenal lelah personel militer kita dan kecer­dasan kita, penegakan hukum dan profesional keamanan Tanah Air, hari ini, Amerika kuat dan Al Qaeda di jalan kekalahan,” kata Obama, dalam pernyataannya di radio mingguan dan di website.

Walikota New York Rudolph Giuliani mengatakan, negaranya masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar lebih siap menghadapi ancaman lebih lanjut.
“Orang sering bertanya pa­daku, apakah Amerika lebih aman sekarang daripada sebelum 11 September? Jawabannya ada­lah: ya, tetapi tidak seaman yang kita harapkan,” katanya dalam website Republikan mingguan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar