Kamis, 08 September 2011

Wali Kota Kendari Kutuk Pembunuhan Brutal di Kampus

KENDARI, (Tribunekompas)
By: Leo.S.


- Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Asrun, mengutuk pembunuhan brutal di sekitar Kampus Universitas Haluoleo (Unhalu), Kamis, 8 September 2011, sore. "Selaku pemerintah Kota Kendari, saya mengutuk pelaku pembunuhan mahasiswa Unhalu tersebut," kata Asrun.

Ia memerintahkan polisi mengusut tuntas dan menindak tegas para pelaku pembunuhan yang tak manusiawi itu. "Selaku pemerintah, saya juga mengucapkan turut berduka dan berbela sungkawa terhadap korban atas insiden itu,” ujarnya. Dia menambahkan, “Saya berharap keluarga korban bisa menahan diri dan tabah menghadapi cobaan ini."

Asrun mengimbau masyarakat Kendari tidak terpancing oleh insiden itu. "Hal yang brutal tidak akan selesai jika diselesaikan secara brutal juga. Kita harus menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya kepada polisi agar cepat mengungkap dan menangkap pelakunya," ujarnya.

Dua orang korban insiden berdarah di sekitar Kampus Universitas Haluoleo (Unhalu) Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis, 8 September 2011, sekitar pukul 18.30 WITA telah diidentifikasi sebagai mahasiswa universitas itu.

"Kami sudah berhasil mengidentifikasi korban tersebut, yakni Laode Muhammadh Hijra dan Udin. Keduanya mahasiswa Unhalu," kata Direktur Reserse Kriminal Polda Sulawesi Tenggara Komisaris Besar Iswandi Hari.

Polisi belum mengetahui pasti kronologi kejadian yang menyebabkan nyawa dua mahasiswa itu melayang.

Korban bermana Laode Muhammad Hijra, 23 tahun, yang tinggal di Asrama Kalbu, Lorong Perintis Jalan EA Mokodompit, mengalami luka tusuk di pinggang sebelah kiri. Ia adalah mahasiswa Jurusan Fisika FKIP Unhalu.

Sedangkan korban kedua bernama Udin, tinggal di Lorong Kusuma Jalan EA Mokodompit depan Kampus Unhalu, mengalami luka di leher. Dia tercatat sebagai mahasiswa Pertanian Unhalu.

Jenazah kedua korban tersebut saat ini masih berada kamar jenazah di Rumah Sakit Bayangkara Kendari.

Paman LM Hijra, Laode Nggawu, mengatakan menurut rekan keponakannya, korban berangkat dari tempat kosnya menuju rumah Laode Nggawu, tetapi di tengah jalan mendapat perlakuan brutal dari sekelompok pemuda yang belum diketahui identitasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar