Jumat, 30 September 2011

Dokter Jackson Dinilai Sengaja Perlambat Cari Bantuan

LOS ANGELES, (Tribunekompas)
By: Tommy.


- Mantan pengawal pribadi Michael Jackson, Alberto Alvarez, mengaku menyaksikan penyanyi pop dunia itu tergeletak sekarat di kamar tidurnya. Namun dokter pribadi Michael, Concad Murray, menyuruhnya lebih dulu menyimpan botol-botol obat dan tas yang berada di tempat tidur. Setelah itu baru Murray menelepon ambulans untuk meminta bantuan.

"Saat saya berdiri di dekat tempat tidur, dia (Murray) meraih dan memungut botol-botol dan kemudian mengatakan, 'Sini, taruh semuanya di dalam tas,'" kata Alvarez saat memberikan kesaksian di pengadilan tinggi di Los Angeles, Amerika Serikat, kemarin.

Pengadilan mendakwa Murray melakukan pembunuhan secara sengaja terhadap Jackson, yang tewas pada 2009 di rumah mewahnya. Murray diduga memberikan obat-obatan yang justru memperparah kondisi Jackson.

Jaksa mengatakan Murray memberikan suntikan propofol pada pagi hari untuk membantu Jackson supaya dapat tidur. Namun Jackson ditemukan tidak lagi bernapas sekitar pukul 11.56.

Menurut Alvarez, setelah tas penuh, ia kemudian diminta menelepon pelayanan darurat ke rumah. Suara rekaman Alvarez menelepon pelayanan darurat diperdengarkan di pengadilan. Air matanya menetes saat mendengarkan rekaman itu.

"Kami membutuhkan ambulans segera," ujarnya kepada operator telepon. Sedangkan Jackson, 50 tahun, sudah tidak sadarkan diri.

Dua anak Jackson, Paris dan Prince Michael, berada di depan pintu kamar dan kaget melihat kondisi ayahnya. Namun, kata Alvarez, Murray berteriak, "Jangan biarkan (mereka) melihat ayah mereka seperti ini." Paris berteriak, "Ayah!"

Sebelumnya, juru masak pribadi Jackson, Kai Chase, menyatakan Murray berlari terburu-buru ke lantai bawah sekitar pukul 12.05 pada 25 Juni 2009.

"Dia sangat gugup, kalut, dan berteriak, 'Minta pertolongan, minta keamanan, bawa Prince (anak laki-laki Jackson berusia 12 tahun),'" ujarnya saat memberikan kesaksian di pengadilan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar