Minggu, 11 September 2011

Golkar Masih Layak Capreskan JK

JAKARTA, (Tribunekompas)
By: Tommy.


- Bekas Wapres Jusuf Kalla me­mang belum berniat nyapres pada Pil­pres 2014. Tapi, pengamat sekaliber Profesor Iberamsjah dan Profesor Maswadi Rauf menilai, Golkar masih layak capreskan pria yang akrab disapa JK itu.
Saat menerima gelar Doktor Ho­noris Causa dari Univer­sitas Hasa­nud­din, beberapa waktu lalu, JK me­nyatakan ingin me­lihat perkemba­ngan po­li­tik ter­lebih dulu sebelum memu­tus­kan un­tuk maju.

“Apakah bangsa ini masih butuh figur seperti saya atau tidak,” kata saudagar Makassar ini saat ditanya kesiapannya menjadi capres lagi.
Kendati masih menunggu, peng­amat politik dari Universitas Indo­ne­sia, Profesor Iberamsjah menilai, JK tetap punya peluang besar jika nya­pres pada Pemilu 2014.
Kendalanya, kata dia, bekas Ke­tua Umum Partai Golkar ini bakal ke­sulitan meraih dukungan dari partai­nya. Soalnya, Ketua Umum Gol­kar, Aburizal Bakrie atau Ical, juga ber­naf­­su nyapres.

“Publik pasti memilih JK jika di­adu sama Ical. Apalagi popularitas JK lebih unggul dibanding Ical. Tapi masalahnya, orang-orang Golkar ti­dak akan mendukung JK sebab cap­res Golkar itu sudah di­kavling untuk Ical,” kata Iberamsjah.

Menurut dia, JK punya daya jual tersendiri di mata publik. JK masih dilihat sebagai tokoh yang tegas, be­rani ambil risiko dan tidak kom­pro­mi dalam pemberantasan korupsi. “Kekurangan JK itu cuma satu. Dia bukan orang Jawa,” katanya.

Untuk menutupi kekurangan ter­se­but, Iberamsjah menyarankan, jika JK ingin maju maka ada baiknya Ke­tua Umum Palang Merah Indonesia itu berpasangan dengan Ketua De­wan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
“Karena Prabowo bisa didukung PDIP dan Gerindra,” imbuhnya.
Jika JK dibandingkan dengan Ical tentunya sangat jauh. Dikatakan Ibe­ram­sjah, meski Ical bakal didukung partainya, tapi publik tetap melihat Ical sebagai sosok yang penuh deng­an kontroversi.

Guru Besar Ilmu Politik Univer­sitas Indo­ne­sia, Maswadi Rauf, jus­tru menilai JK masih punya pe­luang didu­kung Golkar.
“Saya kira JK bisa sisihkan Ical. Kan capres tidak selamanya Ketua Umum. Pemilu 1999 lalu kan bukan Ke­tua Umum (yang nya­pres),” tambah­nya.
Hanya saja, jika JK nya­pres, Mas­wadi meng­ingatkan satu hal yang mesti dikurangi JK. “Ga­ya ceplas-cep­los­nya.

Ini mungkin yang per­lu sedikit di­ubah JK. Pengalaman Pe­milu 2009 cukup jadi pe­lajaran. Gaya JK itu ternyata ku­rang di­sukai masya­ra­kat uta­­ma­nya orang Ja­wa. Jika di­ubah, ada pe­luan­g­lah bagi dia untuk meme­nang­kan pil­pres,” pa­par­­nya.
Ditanya soal umur JK yang sudah menginjak 72 tahun pada 2014 nanti, Mas­wadi meni­lai, hal itu tidak men­ja­di peng­ha­lang. “Toh se­jauh ini JK masih se­hat dan tidak pernah sakit parah.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar