Rabu, 14 Desember 2011

Rapat untuk Copot Ketua PSSI Digelar Minggu Ini

JAKARTA, (TRIBUNEKOMPAS)
By: Anto.


- Sebanyak 29 Pengurus Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) tingkat provinsi yang tergabung dalam Forum Pengprov PSSI berencana menggelar rapat akbar untuk menggulingkan Ketua Umum PSSI DJohar Arifin. Rapat akan merekomendasikanm digelarnya Kongres Luar Biasa.

"Kami ingin mengadakan rapat akbar 18 Desember jam 19.00 WIB di Jakarta nanti. Tempatnya dimana nanti menyusul. Kami mengundang semua anggota PSSI yang terdiri dari 580 anggota PSSI. Hampir 496 bisa hadir," kata Ketua Forum Pengprov PSSI Dwi Irianto dalam jumpa pers di Hotel Borobudur, Rabu, 14 Desember 2011.

Rapat tersebut akan mengevaluasi kepemimpinan Djohar Arifin. Pihaknya, kata Dwi, mencatat setidaknya ada 10 hal yang telah dilanggar Djohar Arifin sejak terpilih sebagai Ketua Umum PSSI Juli lalu. Ia mencontohkan dianggap resminya Indonesian Premier League. Dalam Statuta PSSI, kata Dwi, kompetisi yang sah seharusnya Indonesia Super League. Pencoretan Persipura dari Liga Champion Asia juga menjadi sorotan mereka.

PSSI, Dwi menambahkan, juga telah mengabaikan saran FIFA. Induk organisasi sepak bola dunia itu pernah menyarankan agar persoalan PSSI diselesaikan melalui pengadilan arbitrase atau lewat kongres. "Dalam rapat akbar nanti Pengurus PSSI juga kami undang karena kami adalah anggota PSSI," katanya.

Sekretaris Forum Pengprov PSSI Johar Lin Eng mengatakan jika peserta rapat nanti menyepakati kepengurusan Djohar Arifin telah menabrak sejumlah peraturan di Statuta dan hasil Kongres Bali maka rapat akan merekomendasikan kongres luar biasa. "Kalau ini semua disepakati akan muncul pernyataan untuk melakukan kongres luar biasa," katanya.

Pengurus PSSI Provinsi Maluku Utara Iqbal Rurai mengatakan kongres luar biasa terpaksa digelar karena pihaknya tak melihat ada cara lain untuk menyelesaikan polemik ini. "KLB jalan terakhir karena persoalaan ini buntu," katanya.

Jika kongres luar biasa jadi digelar, kata Iqbal, agendanya bukan mengubah statuta, melainkan mengganti kepengurusan Djohar Arifin dengan pengurus baru. "Kalau KLB menyaangkut pergantian pengurus," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar