Kamis, 01 Desember 2011

Kacau, Hari Pertama Ujicoba Loopline

JAKARTA, (Tribunekompas)
By: Parman,


- Penumpukan penumpang dan keterlambatan kereta mewarnai hari pertama ujicoba sistem Loopline Kereta Rel Listrik Jabodetabek, Kamis 1 Desember 2011. Banyak penumpang kebingungan serta sejumlah stasiun penuh sesak pagi dan malam hari.

Kekacauan di hari pertama itu diakui juru bicara PT KAI Daerah Operasional I Jakarta, Mateta Rijalulhaq. Banyak keluhan dari penumpang yang diterimanya. Namun dia mengatakan, yang terpenting semua penumpang bisa terangkut. Lagi pula ini masih hari pertama.

Mateta menambahkan, PT KAI akan terus melakukan evaluasi dan pembenahan mengenai pemberlakuan sistem baru Loop Line ini. Satu diantarnaya adalah pengadaan peron sementara di stasiun-stasiun transit.

Dengan diterapkannya sistem Loop Line, penumpang di sejumlah stasiun transit memang membludak. Stasiun Duri, lokasi transit bagi penumpang dari Tangerang misalnya, menerima penumpang tiga kali lebih banyak daripada hari biasanya.

"Kami akan menambah jadwal perjalanan dari Stasiun Bekasi karena ternyata cukup banyak penumpang dari sana, ujar Mateta.

Menambah peron adalah persis seperti yang diharapkan koordinator komunitas KRL Mania, Agus Imansyah. Menurut Agus, satu kendala utama bagi penumpang adalah ketika harus berpindah dari satu peron ke peron lain. Ditambah dengan kebingungan yang ada, Itu sangat menyulitkan penumpang, katanya.

Di sisi lain, dengan proses transfer di satu titik akan membuat penumpang aman dari lalu lintas kereta. Di Stasiun Manggarai, Agus menunjukkan, ada kereta dari luar kota yang tidak berhenti di stasiun. Ini berbahaya jika mobilitas penumpang sedang padat, katanya mengingatkan.

Tapi faktanya bukan cuma di stasiun transit. Banyak stasiun lainnya juga terbebani oleh penumpukan penumpang sepanjang ujicoba hari pertama kemarin. Ada dua penyebabnya: kereta terlambat atau banyak penumpang belum hafal jadwal baru sehingga mereka tidak terdistribusi di banyak jadwal keberangkatan.

Sistem Loopline memang sejatinya berdampak pada penambahan frekuensi perjalananan dan karenanya kapasitas angkut--di enam rute yang tersisa dari 37 rute yang pernah ada. Mereka adalah Bogor/Depok-Manggarai-Jakarta Kota, Bogor/Depok-Tanah Abang -Pasar Senen-Jatinegara, Bekasi-Jatinegara-Manggarai-Jakarta Kota, Parung Panjang/Serpong-Tanah Abang, Tangerang-Duri dan Tanjung Priok-Jakarta Kota.

Rencananya sistem akan diuji kembali hari ini, besok hingga Minggu sebelum kemudian dievaluasi kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar