Jumat, 14 Oktober 2011

Indonesia Berniat Bantu Banjir Thailand

JAKARTA, (Tribunekompas)
By: Tommy.


- Pemerintah Indonesia menawarkan bantuan untuk Thailand yang kini dilanda banjir panjang. "Kami juga sudah berkomunikasi dengan negara tersebut untuk segera mendata kebutuhan," ujar Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dalam keterangan pers di kantornya, Jumat, 14 Oktober 2011.

Marty menyatakan Pemerintah Indonesia memperhatikan bencana tersebut. Permasalahan itu juga menjadi perhatian di negara ASEAN lainnya.

Setelah pendataan selesai, lanjutnya, akan diketahui kebutuhan warga negara di sana. Sebab, Indonesia hanya akan mengirimkan barang-barang yang memang dibutuhkan dan dianggap belum cukup bagi warga. "Sehingga seandainya bantuan yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keperluan bagi negara tersebut," katanya.

Banjir selama dua bulan terakhir di Thailand telah merendam tiga perempat wilayah Negeri Gajah Putih itu, termasuk kota lama Ayutthya yang memiliki banyak peninggalan bersejarah. Wat Chaiwatthanaram, salah satu candi terkenal di sana, ditutup untuk umum. Air setinggi 1,5 meter merendam 178 distrik di 25 provinsi dan menewaskan sekitar 224 jiwa.

Produsen mobil asal Jepang, Honda Motor Company (Honda), hari ini memperpanjang penutupan pabriknya di Thailand hingga 21 Oktober mendatang menyusul banjir yang menggenangi Negeri Gajah itu.

Seperti dilansir Reuters, Jumat, 14 Oktober 2011, pernyataan Honda menyebut penutupan pabrik itu akan memiliki pengaruh terhadap pasokan produk ke pasar global. “Sebab, pabrik yang berada di Ayutthya itu memberikan kontribusi 4,7 persen ke pasar global,” demikian pernyataan Honda.

Pabrik Honda yang ditutup sejak 4 Oktober itu terletak Rojana Industrial Park, Ayutthya, di sebelah utara Bangkok. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 240 ribu unit mobil per tahun. Sepanjang 2010 lalu, pabrik ini telah memasok 170.335 unit mobil ke pasar global atau sekitar 4,7 persen dari total produksi global Honda yang mencapai 3,6 juta unit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar