Kamis, 20 Oktober 2011

PM Gajah Putih Akui Gagal Atasi Banjir

JAKARTA, (Tribunekompas)
By: Tommy.


- Perdana Menteri (PM) Thailand Yingluck Shinawatra mengakui dirinya kewalahan menghadapi bencana banjir yang melanda. Meski demikian, Yingluck punya usulan lain untuk mempercepat air surut. Kawasan Bangkok yang masih aman dari terjangan air ini akan dijadikan kawasan lalulintas air.

Otomatis, banjir akan me­landa pusat pemerintahan Thai­land dan kedutaan negara-negara sahabat. “Kita tidak bisa mem­blokir air tersebut selamanya,” kata Yingluck, seraya menam­bah­kan bahwa pemerintah akan memilih wilayah kota demi me­mi­ni­mal­kan kerusakan.

“Kita perlu daerah-daerah yang air dapat diolalui air sehingga dapat mengalir banjir ke laut,” katanya.

Pusat kota Bangkok bisa ter­hin­dar dari banjir karena adanya penguatan tembok penahan ban­jir di utara Bangkok. Namun, upaya mengeringkan wilayah jantung ekonomi dan politik Negeri Ga­jah Putih ini tidak mungkin di­pertahankan lagi.

“Banjir yang datang dari segala arah dan kita tidak dapat diken­dalikan. Kami akan mencoba un­tuk memperingatkan orang-orang,” kata Yingluck.

“Masalah ini sangat luar biasa. Ini adalah krisis nasional, saya berharap untuk mendapatkan bantuan dan kerja sama dari semua orang,” pintanya. Tidak ada gambaran seberapa parah ban­jir yang me­landa ibukota Bang­kok, jika air dibiarkan lewat.

“Tidak ada jalur air karena kita menutupnya. Terkadang mem­blokir air malah memperburuk situasi, karena kami tidak meran­cang­nya sebagai bendungan,” terang Yingluck.

Menurutnya, pemerintah kota Bangkok telah se­pakat untuk bekerja sama dalam rencana baru untuk meng­alirkan air.

Gubernur Bangkok Sukhum­bhand Patibatra mengatakan, kota itu te­lah mem­buka pintu air di setiap tem­pat. Termasuk kanal-kanal di pu­sat kota Bangkok, agar dengan ce­pat mendorong limpasan air ke laut.

Pemerintah Kota Bangkok mendorong agar warga yang ber­ada di tujuh distrik wilayah ter­sebut untuk memindahkan harta benda mereka ke tempat yang aman. Peringatan tersebut dikelu­arkan beberapa hari setelah pe­jabat mengindikasikan an­caman banjir parah sudah lewat.

Sementara, banjir di wilayah utara Bangkok dikabarkan ma­kin memburuk meskipun peme­rintah yang telah berusaha keras untuk mengalokasikan air.

Imbauan Kemlu

Pemerintah Indonesia meminta warga negara Indonesia (WNI) untuk tetap waspada menghadapi banjir. “Melihat pada situasi ter­kini banjir yang terjadi di Bang­kok dan sekitarnya serta pe­ngu­muman dari Pemerintah Thai­land. Perkembangan terakhir menye­butkan, aliran air sudah mengge­na­ngi sebagian kota Bang­kok,” demikian pernyataan yang dirilis di situs Kemlu RI, kemarin.

Wilayah-wilayah banjir di Bangkok yang diminta Kemlu perlu diwaspadai adalah Khlong Samwa, Nong Chok, Min Buri, serta Lat Krabang. Tidak lupa ju­ga bagian barat Bangkok, seperti Bang Khen dan sekitarnya.

Selain itu, WNI perlu mem­per­siapkan diri selama beberapa waktu terhadap kemungkinan berkurangnya pasokan makanan, minuman, dan obat-obatan aki­bat dampak banjir.

WNI yang tinggal atau berada di Bangkok dan sekitarnya di­imbau untuk dapat melapor ulang keberadaannya dengan men­cantumkan nama, alamat, nomor telepon yang dapat dihubungi melalui e-mail: pensos­bud.­bangk­ok@gmail.com guna mem­perbaharui data.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar