Minggu, 23 Oktober 2011

Pembunuhan Qadhafi Dinilai Kejahatan Perang

TRIPOLI, (Tribunekompas)
By: Tommy.


- Sebuah kelompok hak asasi manusia mengatakan pembunuhan mantan pemimpin Libya Muammar Qadhafi mungkin memenuhi syarat sebagai kejahatan perang di bawah hukum internasional.

Pada hari Sabtu tubuh Qadhafi tetap dipertontonkan dalam sebuah pendingin di kota Misrata. Mayat Qadhafi menarik ratusan warga Libya yang mengenakan masker untuk melihat jasad yang membusuk itu.

Sementara kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional meminta penjelasan lebih lengkap tentang bagaimana Qadhafi dan anaknya, Muatassim, meninggal setelah ditangkap hidup-hidup pada hari Kamis.

Dewan Transisi Nasional, otoritas berkuasa sementara Libya, belum mengumumkan sebuah penyelidikan. Dewan juga belum menyepakati bagaimana atau di mana menguburkan mantan pemimpin itu.

Mereka menjanjikan rincian lebih lanjut pada hari Minggu. Saat itu diperkirakan akan diumumkan secara resmi pembebasan Libya.

Human Rights Watch pada hari Sabtu mengatakan bahwa bukti yang terkait Qadhafi dan anaknya menunjukkan 'bahwa mereka mungkin telah dieksekusi setelah ditahan', yang merupakan sebuah kejahatan perang di bawah hukum internasional.

Human Rights Watch mewawancarai seorang komandan revolusioner yang mengatakan kondisinya 'di luar kendali' setelah penangkapan Qadhafi, yang menunjukkan bahwa dia dibunuh dalam kondisi kekacauan.

Kelompok itu juga mengunjungi lokasi di mana Qadhafi ditangkap dan melihat sekitar 95 mayat, sebagian dari mereka ternyata tewas dalam serangan NATO dan korban lainnya menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka dieksekusi.

"Ada banyak bukti untuk membuka penyelidikan yang kredibel atas kematian Qadhafi dan putranya Muatassim," kata Sarah Leah Whitson, Direktur Human Rights Watch Timur Tengah dan Afrika Utara.

"Mencari tahu bagaimana mereka meninggal adalah penting. Ini akan menentukan apakah Libya baru akan diatur oleh hukum atau dengan kekerasan."

Rekaman video menunjukkan bahwa Qadhafi selamat dari serangan NATO terhadap konvoi kendaraannya dan meninggal kemudian dalam tahanan pasukan revolusioner, dengan keterangan yang saling bertentangan tentang apakah ia dieksekusi atau tertangkap dalam baku tembak.

Suku Qadhafi ingin tubuhnya dikembalikan untuk dimakamkan di Sirte, kota kelahirannya di sepanjang pantai Mediterania.

Beberapa anggota Dewan Transisi telah mengusulkan menguburnya di tempat tak bertanda di sebuah lokasi yang dirahasiakan, untuk mencegah makamnya menjadi tempat suci para pendukungnya.

Laporan lainnya mengatakan Dewan telah membahas kremasi atau penguburan di laut, seperti dalam kasus pemimpin Al Qaidah, Osama bin Laden.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar