Sabtu, 08 Oktober 2011

Peluru Nyasar, Politikus Golkar Tewas Saat Beli Jamu

TEMPO Interaktif, Sumenep - Aksi penyergapan pencuri sepeda motor yang dilakukan aparat Kepolisian Resor Sumenep di Alun-alun Kota Sumenep, Kamis, 6 Oktober 2011, sekitar pukul 11.00 WIB malam, menyebabkan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Sumenep, Mohammad Ridwan, tewas.

Ridwan diduga terkena peluru nyasar yang ditembakkan aparat kepolisian. “Saat kejadian, kakak saya (Ridwan) sedang antre beli jamu,” kata Yayang, adik korban, kepada Tempo, Jumat, 7 oktober 2011.

Menurut cerita saksi mata, kata Yayang, Ridwan yang juga menjadi takmir Masjid Agung Sumenep itu tiba-tiba terjatuh di depan toko jamu yang terletak di sekitar Masjid Agung. Sebelum Ridwan tersungkur, dari arah alun-alun sempat terdengar suara letusan petasan.

“Oleh warga, kakak saya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Moh Anwar, tapi nyawanya sudah tak tertolong,” tutur Yayang di Ruang Jenazah Rumah Sakit Daerah Moh Anwar, Sumenep.

Elite Partai Golkar Sumenep bereaksi keras atas tewasnya Ridwan, warga Desa Pamolokan, Kecamatan Kota Sumenep.

Ketua DPD Partai Golkar Sumenep, Iwan Budiharto, meminta Kepala Polres Sumenep dicopot. Sebab, menurut dia, menembak di keramaian melanggar prosedur tetap.

Apalagi, kata Iwan, dari hasil pemeriksaan dokter, ditemukan sebutir peluru bersarang di kepala Ridwan dengan diameter 10X15 sentimeter. "Kami minta polisi mengusut tuntas kasus meninggalnya kader kami ini," ujarnya.

Kepala Polres Sumenep Ajun Komisaris Besar Susanto belum berhasil dikonfirmasi Tempo.

Namun, dari sejumlah informasi yang dihimpun Tempo menyebutkan, Kamis, 6 Oktober 2011 malam, polisi Sumenep melakukan penyergapan terhadap tiga residivis pencurian kendaraan bermotor, yakni Ahmad, Agus Hariyanto, dan Yetno. Namun, Yetno berhasil kabur. Sedangkan Ahmad berhasil ditembak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar