Selasa, 11 Oktober 2011

Petani Dihimbau Memakai Pupuk Organik

WONOGIRI, (Tribunekompas)
By: Wiwik Budipriyanto.


– Petani di Kabupaten Wonogiri dihimbau untuk kembali ke sistem pertanian padi organik. Hal ini ditegaskan Bupati Wonogiri H. Danar Rahmanto di sela-sela panen raya padi di lahan kelompok tani Gemah Ripah 1 Kaliancar dan kelompok tani Mekarsari Desa Jaten, Kecamatan Selogiri.

“Sebenarnya kata organik itu buka istilah baru. Nenek moyang kita dulu bercocok tanamnya secara organik. Nah, sekarang ini saya ajak petani untuk kembali ke sistem pertanian organik.”. kata Bupati Danar.

Menurut Bupati, memang tidak mudah menerapkan pola pertanian organik tersebut, mengingat ada banyak kepentingan yang bermain. Contohnya saja produsen pupuk maupun insektisida tentu tidak tinggal diam jika banyak petani yang beralih ke pertanian organik. “Semangat untuk beralih ke pertanian organik memang harus itu dimulai dari diri petani sendiri. Sehingga di harapkan ke depannya lahan pertanian akan tambah subur dan bebas dari hama pentakit tanaman,” lanjutnya.

Khusus di Kecamatan Selogiri, menurut Camat Selogiri Bambang Haryanto, MM luasan lahan pertanian untuk sawah seluas 2.225 Ha. Pada Masa Tanam (MT) pertama dan MT kedua, lahan yang mengalami puso seluas lebih kurang 1.224 Ha dengan tingkat kerugian mencapai kisaran Rp 25 miliar.

“Pada MT ketiga ini, [etani di Selogiri tetap mengupayakan lahan miliknya
dengan tanaman padi. Meski dalam perjalannnya tidak mudah, lewat perjuangan panjang dengan resiko tanam benih rata-rata lebih dari tiga kali akibat serangan hama virus kerdil rumput maupun hama wereng,” jelasnya.

Ditambahkan bahwa pada MT ketiga ini, hasil ubinan pada lahan padi organic diperoleh hasil gabah kering panen 8,8 ton/Ha dengan varietas padi Cidenok. Sedangkan ubinan pada lahan padi di daerah Jaten dan Pule rata-rata mencapai 10,88 ton?Ha dengan varietas Impari 13.

“Kalkulasi perhitungan keuntungan petani pada panen MT ketiga tahun ini, tentu dengan dihitung tingkat naiknya harga beras saat ini, rata-rata capaian keuntungannya untuk 1 hektar lahan garapan kisaran Rp 20-25 juta,” jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar