Minggu, 30 Oktober 2011

40 Titik Drainase Rusak, Tangerang Selatan Terancam Banjir

TANGERANG, (Tribunekompas)
By: Warto.


- Upaya pemerintah Tangerang Selatan untuk menyelesaikan perbaikan sistem saluran air sebagai upaya penganggulangan banjir nampaknya belum berhasil. Sebab, perbaikan belum selesai dilakukan, musim hujan sudah tiba sehingga sejumlah titik di wilayah Tangerang Selatan terancam banjir.

Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangerang Selatan, Judianto, mengakui bila masih banyak sistem saluran air (drainase) untuk penanggulangan bencana banjir belum seluruhnya tertangani.

Berdasarkan hasil identifikasi ada 51 titik rawan banjir dan baru 11 lokasi tahapan perbaikan rampung dikerjakan."Sisanya sebanyak 40 drainase yang kondisinya rusak berat dan sedang dalam proses pengerjaan. Ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu tiga bulan ke depan," katanya akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan, faktor penyebab sering terjadi banjir di pemukiman warga dan jalan akibat saluran-saluran air yang melintas dari hilir ke hulu tersumbat. Oleh karena itu, melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2011 ini, telah digelontorkan dana segar sebesar Rp 30 miliar untuk penanganan masalah banjir dengan total sebanyak 100 pekerjaan. Sedangkan 11 titik rawan banjir yang telah selesai diperbaiki diyakini Judianto sudah dapat berfungsi lagi.

Saat disinggung apakah setelah seluruh drainase di daerah hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang ini bisa terbebas dari banjir. Judianto menegaskan, kegiatan revitalisasi drainase dan normalisasi anak sungai di saluran sekunder hanya berfungsi menekan dan mencegah seminim mungkin terhadap masalah pelik tersebut. Penanganan banjir menurutnya baru bisa diatasi bila sungai Pesanggrahan dan Krukut dilakukan pengerukan karena sendimen lumpur di kedua hulu ini sudah sangat tebal.

"Juga pembuatan tandon air yang rencananya dibangun di perumahan Bukit Pamulang Indah dan Pondok Maharta, Pondok Aren. Tapi kan anggarannya sampai trilyunan, sementara anggaran daerah sangat terbatas," kata Judianto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar